Menakutkan
Suatu malam , atas undangan seorang rekan, saya & Joe berada dalam sebuah tempat yang hiruk pikuk , dengan gambaran seperti ini :
Musik DJ yang hingar bingar, dengan nada yang sama dari awal kami masuk hingga kami pulang tetap sama, gag tau juga lagu apa itu, yang jelas telinga rasanya sakit.
Gadis-gadis usia belia berpakaian minim yang menggoyang-goyangkan badan dan kepalanya dengan mata terpejam, seperti menikmati sesuatu yang saya sendiri bingung apa yang sedang dinikmati .
Asap rokok mengepul dari segala penjuru berbaur dengan asap buatan yang ditiupkan dari stage DJ, benar-benar membuah mata perih dan sesak.
Celotehan-celotehan seperti ini :
"Lo punya Inex gag?"
"Ayo donk kok pada diem aja !! Kalo diem aja mending tidur di rumah . Gag seru ahh !!!"
Lalu seorang gadis muda yang tiba-tiba duduk disebelah Joe dan menaruh tangannya di pangkuan Joe sambil mengajaknya bersulang . Saya hanya terkesima melihatnya .
Tiba-tiba saya teringat wajah teman-teman cilik saya , dengan wajah-wajah polosnya,dengan kegigihannya menggapai cita-cita meski berada dalam kondisi terbatas . Dan saya takut jika suatu saat mereka akan melangkah ke tempat seperti ini. Mudah-mudahan tidak....karena sungguh tak nyaman dan menakutkan berada didalamnya.
Jika saja saya tidak memikirkan courtesy pada rekan yang mengundang , saya pasti segera melangkah keluar begitu saya masuk.
Musik DJ yang hingar bingar, dengan nada yang sama dari awal kami masuk hingga kami pulang tetap sama, gag tau juga lagu apa itu, yang jelas telinga rasanya sakit.
Gadis-gadis usia belia berpakaian minim yang menggoyang-goyangkan badan dan kepalanya dengan mata terpejam, seperti menikmati sesuatu yang saya sendiri bingung apa yang sedang dinikmati .
Asap rokok mengepul dari segala penjuru berbaur dengan asap buatan yang ditiupkan dari stage DJ, benar-benar membuah mata perih dan sesak.
Celotehan-celotehan seperti ini :
"Lo punya Inex gag?"
"Ayo donk kok pada diem aja !! Kalo diem aja mending tidur di rumah . Gag seru ahh !!!"
Lalu seorang gadis muda yang tiba-tiba duduk disebelah Joe dan menaruh tangannya di pangkuan Joe sambil mengajaknya bersulang . Saya hanya terkesima melihatnya .
Tiba-tiba saya teringat wajah teman-teman cilik saya , dengan wajah-wajah polosnya,dengan kegigihannya menggapai cita-cita meski berada dalam kondisi terbatas . Dan saya takut jika suatu saat mereka akan melangkah ke tempat seperti ini. Mudah-mudahan tidak....karena sungguh tak nyaman dan menakutkan berada didalamnya.
Jika saja saya tidak memikirkan courtesy pada rekan yang mengundang , saya pasti segera melangkah keluar begitu saya masuk.
8 Comments:
At 12:31 PM , Anonymous said...
buat saya, nama tempat ini: the past. cukup lama juga jadi warga tempat yang "menakutkan" ini.
but i'm out now, completely!
At 1:32 PM , Anonymous said...
mungkin yang ada di situ juga dulunya nggak nyangka bisa kecebur ke tempat itu.
kata padi: hidup tak selamanya indah..
At 2:35 PM , Anang said...
hmm jangan sampe deh masuk tempat2 seperti itu.. hehe
At 12:12 AM , Anonymous said...
Aah...hari gene masih ada aja yg pake inex, kirain udah ada "keluaran" baru... jadi teringat jaman "jahiliah" ku...tapi seh gak pernah tuh sampe masuk ketempat yg djnya ancur ;)
At 8:19 AM , Anonymous said...
@ bang toga : good for you bang toga :)
@ daniel : iya itu makanya mas , aku takutnya sahabat-sahabat cilik ku melangkah kesana sadar atau tidak sadar.
@ anang : bagusnya sih gitu hehehe
@ um ibrahim : iya um, itu club & DJ paling ancur i've ever seen. btw, inex ma putaw emang gada matinya,knapa yah?
At 10:22 AM , Anonymous said...
di tempat gaol saya malah jadi tuntutan tuh pergi2 kesitu.
Susah kan. :D
At 9:34 AM , Anonymous said...
halah halah halah halah halah...??????? aringkingkinking neh musiknya :P
At 8:39 AM , Anonymous said...
@ wenny : haduh neng wenny....pokoknya itu tempat kacida pisaaaan...pokoknya a place you have to avoid before you die :d
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home