Mar 1, 2007

dance with my father


“aku benci papah !!”… hehe saya mendengar ekspresi kekesalan seorang anak tetangga saya kemarin sore. saya jadi ingat, belasan tahun lalu sayapun pernah seperti itu jika papah atau mamah memarahi atau melarang saya untuk pergi bermain bersama teman. Saat itu ingin rasanya saya bertukar orang tua dengan salah seorang sahabat saya.



saya pikir enak betul punya orang tua seperti sahabat saya itu. mau main seharian tidak ada yang melarang, mau dapet nilai berapa saja tidak peduli. udah gitu uang jajannya banyak pula. setiap minggu ada saja barang baru yang dibeli, entah itu buku, peralatan sekolah ataupun tas dan sepatu baru. saya benar-benar iri.



suatu hari saya mengajak sahabat saya itu untuk bertukar orang tua,

“kita tukeran orang tua yuk? kayaknya enak deh kalo punya papah mamah seperti orang tua kamu. “ tidak saya duga sahabat saya malah menyambut dengan antusias , ”ayuukk!!!”



giliran saya yang terbengong-bengong keheranan. kalo jaman sekarang mungkin saya akan bilang, ”sumpeh lo?? ga nyesel? kok mau jadi anaknya mamah papah gw?”



”iyah bener, saya mau jadi anak mamah papah kamu. kalau aku jadi anak mamah papah kamu, akukan bisa makan bareng sekeluarga, bisa becanda-canda kaya kamu, dipeluk sayang dan bermanja-manja sama papah kamu, trus bisa ngomongin isi hati kamu sama orang tua, kegiatan sekolah juga diperhatiin . sementara aku ? makan sendiri-sendiri, boro-boro bisa becanda sama orang tua, apalagi dipeluk . selain itu mereka juga tidak perduli dengan kegiatan sekolah, mau nilai bagus kek, nilai jelek kek mereka ngga peduli. mereka cuma kasih aku uang .saya iri sama kamu ”



oupsss..mendengar jawaban dari sahabat saya itu, saya langsung berubah pikiran. tidak terbayangkan hidup tanpa belaian kasih sayang orang tua, harus makan sendirian dan tidak bisa bercanda dan bermanja dengan mamah papah. tidak, saya tidak benci orang tua saya, saya tidak mau bertukar orang tua. saya mau orang tua saya yang sekarang karena saya sayang mereka dan mereka pun sangat menyayangi saya.



sigh...ngomongin orang tua , saya semakin kangen dengan almarhum papah saya . semoga ia bahagia disana, karena disini saya sangat bahagia memiliki orang tua sepertinya. sayup-sayup dari dalam hati terdengar lagu Luther Vandross...dance with my father...



back when I was a child
before life removed all the innocence
my father would lift me high
and dance with my mother and me and then


spin me around till I fell asleep
then up the stairs he would carry me
and I knew for sure
i was loved


if I could get another chance
another walk, another dance with him
i’d play a song that would never, ever end
how I’d love, love, love to dance with my father again


ooh, ooh


when I and my mother would disagree
to get my way I would run from her to him
he’d make me laugh just to comfort me, yeah, yeah
then finally make me do just what my mama said


later that night when I was asleep
he left a dollar under my sheet
never dreamed that he
would be gone from me


if I could steal one final glance
one final step, one final dance with him
i’d play a song that would never, ever end
‘cause I’d love, love, love to dance with my father
again


sometimes I’d listen outside her door
and I’d hear her, mama cryin’ for him
i pray for her even more than me
i pray for her even more than me


i know i’m prayin’ for much too much
but could You send back the only man she loved
i know You don’t do it usually
but Lord, she’s dyin’ to dance with my father again
every night I fall asleep
and this is all I ever dream

posted by Maya @ 9:20 AM  

1 Comments:

  • At 2:31 PM , Anonymous Anonymous said...

    hmmm....i love this song too:D touchy...secara Luther Vandross nya juga udah pass away jadi tambah melow deh lagunya...

    igh...sekarang gue rajin banget seh ngasih comment ama blog elo yah??? ugh..ntar mo di charge ah sekali comment 2 juta wekekeek...

    pa kabar bos sugeng jeng?? any news keekekekek

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home