untuk seorang teman
ada teman saya yang tanya, kenapa saya tidak pernah menulis tentang keadaan ekonomi, politik atau keadaan sosial di negara ini. saya hanya tersenyum dan diam ( yang sebenarnyanya berarti saya tidak perduli ).
dulu saya sempat menaruh harapan besar terhadap bangsa ini, terhadap pemerintahnya, terhadap masyarakatnya .
saya memperhatikan bangsa ini sejak saya kecil, maklum dulu membaca koran adalah aktivitas yang diwajibkan oleh orang tua saya. dulu sewaktu saya kecil almarhum ayah saya sampai berlangganan beberapa koran harian seperti kompas, pikiran rakyat, suara pembaharuan sampai poskota ( kalo yang ini biasanya saya hanya membaca lembergarnya saja seperti si doyok, otoy, ali oncom , minul dan kisah pengelana bersisik ular-lupa namanya :d -)
dulu juga saya sempat marah ketika melihat negara ini semakin jauh dari harapan saya, ya pemerintahnya , ya masyarakatnya.
kalau dibilang tidak perduli lagi, yah sekarang saya memang sudah tidak perduli . mau dibawa kemana terserah . mau jadi bangsa seperti apa juga terserah . harapan saya cuma satu, cukup saya saja yang seperti ini.
2 Comments:
At 8:04 PM , Anonymous said...
wah bagus ini, jawaban yang tul, pas dan tokcer!! Wong orang kecil kalo ngomong masalah yang bukan urusannya biasanya jadi gampang capek. Apalagi maslah fulitik?? Penyakit wong kecil kaya kita ini kan gampang misuh ya?? hehehe.
Coba kalo aku pejabat...:D
At 2:02 PM , Maya said...
emmangnya kalo dirimu jadi pejabat piye mas? :d
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home