May 31, 2007

white lies

Semalam saja membaca sebuah majalah . Saya menemukan sebuah tulisan bahwa katanya wanita lebih suka mendengar white lies ketimbang kebenaran yang tidak mengenakkan. weleehh kalau saya pribadi sih, lebih baik saya mendengar kebenaran meski tidak mengenakkan.

Soalnya biar namanya white lies, tetep aja begitu suatu saat saya tahu bahwa itu ternyata tidak benar, welehh kok tidak enaknya malah makin-makin .Saya berpikir kalau hal-hal baik saja mesti berbohong apalagi yang tidak baik . Hal ini sangat berkaitan erat dengan kepercayaan, karena seperti yang pernah saya tulis sebelumnya bahwa, buat saya kepercayaan itu seperti selaput dara, sekali terkoyak tidak bisa kembali seperti semula hehe.

Bukan begitu bukan?? Bukan...? Yakin... ? Begitu.... ? Yakin... ? Bukan begitu... ? Jadi... ? :d

posted by Maya @ 7:50 AM  

10 Comments:

  • At 11:01 AM , Anonymous Anonymous said...

    benerr bgt may!!! ria lebih memilih kenyataan yg pahit tp jujur daripada'white lies' tadi..
    sangat tidak benar ituh klu wanita lebih memilih itu..

     
  • At 1:24 PM , Anonymous Anonymous said...

    seberapa jauh kita diizinkan cinta untuk berdusta? berapa kali kita bisa menggunakan perisai kebohongan, demi menjaga sebuah hati dari luka?

    jawabku; sejauh-jauhnya, sesering-seringnya…

    kejamnya hidup, pahitnya kenyataan, hitamnya langit nasib, harus ditutupi sekuat tenaga… karena tugas cinta adalah menghadirkan keindahan-keindahan… (kalau menyuguhkan kenyataan, siapapun bisa: koran, majalah, televisi, tukang pos, penagih kartu kredit, bahkan musuh-musuh kita paling gemar menyampaikannya….)

    kehidupan, dengan perih dan legitnya, dengan keindahan dan kekejamannya, pada akhirnya adalah bagaimana ia sampai ke pikiran kita. hanya masalah penerjemahan…

    dan tugasmulah, menerjemahkan teks-teks kehidupan seindah mungkin ke dalam pikirannya. jadikan semuanya, duka dan luka, sebagai syair-syair indah… nyanyikan derita seriang mungkin… (bila perlu, seperti penyanyi dangdut yang meratap sedu sedan, namun para penonton toh bisa menggoyang-goyangkan badan).

    sumber mata air duka adalah pengetahuan… dan benih kebahagiaan adalah pengharapan…

    nyambung ngga sih, komenku dg postingannya? :))

     
  • At 4:33 PM , Blogger Maya said...

    @ ria cute : hehehe kayanya kita sepaham neh ri, tapi mungkinbanyak juga yang tidak sepaham dengan kita hehehe

    @ toga : wah, nyambung ga nyambung gak usah dipikir bang, yg jelas ini komen terpanjang yang pernah saya terima and i really appreciate . thanks bang.horas!!

     
  • At 4:37 PM , Anonymous Anonymous said...

    sadar ngga sadar, dan akhirnya koment maya membuat aku sadar, postingan terakhirku itu somehow inspired postingan white lies ini.

    betewe soal rekor, sangat mungkin jg, itu komen terpanjang yg pernah kubuat. ngalah-ngalahin postingnya.

    tora: komen yg aneh.. :))

     
  • At 10:47 PM , Anonymous Anonymous said...

    kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi (walau ada benturan etis) saat ini, memungkinkan untuk dilakukan rekonstruksi himen (selaput dara).....

     
  • At 4:21 AM , Anonymous Anonymous said...

    Kalo aku lebih pilih kejujuran walau terkadang kejujuran itu menyakitkan..

    Btw masih dikerjain ya say..

    Hugzz

     
  • At 4:17 PM , Blogger Maya said...

    @ bang toga : hehehe pokoke makasih lo bang buat komennya

    @ mba tina : ria, aku, mba tina sepaham neh hehehehe

     
  • At 6:34 PM , Anonymous Anonymous said...

    tinggal darimana ngliatnya...

    mending mana mbak maya dikatain sama suami orangnya gendut, masakannya ga enak, tukang marah, cerewet dst tapi jujur ato sebaliknya?? ato malah ga usah diomongin aja sekalian?

    NB : eitsss jangan marah loo...ini misalllllll!!! :)

     
  • At 7:06 PM , Blogger Muhammad Mufti said...

    Beda orang beda juga pilihannya. Kejujuran terkadang menyakitkan, tapi kebohongan lebih menyakitkan lagi terutama bagi orang yang telah dibohongi.

     
  • At 10:55 AM , Blogger Maya said...

    @ mas triadi : hehehe kalo dibilang cerewet, gendot , and masakannya gak enak mah sering mas hehee, aku malah seneng, jadi kita bisa memperbaiki diri, bukan getho bukan? hehhee

    @ mas mufti : begitulah yang terjadi hehhehe

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home