Semoga saya salah
Weekend kemarin ikut acara lingkungan yang melibatkan anak-anak sekolah dasar di Rumpin , Bogor .
Saya dan beberapa rekan kebagian tugas untuk mendampingi anak-anak kelas 4 SD. Selama mendampingi ada hal yang menarik, kalau dibandingkan dengan anak-anak Jakarta ( meski anak jalanan ), anak-anak di Jakarta lebih kritis, lebih kreatif dan pengetahuannya lebih luas jika dibandingkan dengan anak-anak di Rumpin ini.
Contohnya saja ketika diminta menggambar dan mewarnai,mereka kelihatan bingung dan mmebutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan, padahal saya hanya meminta mereka menggambar bebas sesuka hati.
Begitu juga ketika kami memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana mereka tidak bisa menjawab, padahal Neta yang baru kelas 2 SD saja ( dia memang saya ajak ikut dalam acara ini ) bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Saya melihat perbedaan kemampuan antara anak-anak di kota besar dengan daerah terpencil yang bisa terjadi karena berbagai alasan seperti terbatasnya fasilitas dan tenaga pengajar . Tapi mudah-mudahan saja pengamatan saya salah, karena kalau itu benar, saya bingung bagaimana mereka bisa mengerjakan soal-soal UN yang berstandar nasional? Bagi saya, sepertinya itu tidak adil. :(
Saya dan beberapa rekan kebagian tugas untuk mendampingi anak-anak kelas 4 SD. Selama mendampingi ada hal yang menarik, kalau dibandingkan dengan anak-anak Jakarta ( meski anak jalanan ), anak-anak di Jakarta lebih kritis, lebih kreatif dan pengetahuannya lebih luas jika dibandingkan dengan anak-anak di Rumpin ini.
Contohnya saja ketika diminta menggambar dan mewarnai,mereka kelihatan bingung dan mmebutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan, padahal saya hanya meminta mereka menggambar bebas sesuka hati.
Begitu juga ketika kami memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana mereka tidak bisa menjawab, padahal Neta yang baru kelas 2 SD saja ( dia memang saya ajak ikut dalam acara ini ) bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Saya melihat perbedaan kemampuan antara anak-anak di kota besar dengan daerah terpencil yang bisa terjadi karena berbagai alasan seperti terbatasnya fasilitas dan tenaga pengajar . Tapi mudah-mudahan saja pengamatan saya salah, karena kalau itu benar, saya bingung bagaimana mereka bisa mengerjakan soal-soal UN yang berstandar nasional? Bagi saya, sepertinya itu tidak adil. :(
posted by Maya @ 8:49 AM
7 Comments:
At 12:08 PM ,
Anang said...
yah memang.. anak kota cenderung lebih pintar dari anak desa.. hehe... tugas pemerintah untuk tidak memperhatikan yang di kota aja.....
At 9:58 PM ,
Anonymous said...
Itu aja yang di seputar Jakarta ya mbak. Lha, yang jauh di pelosok bagian timur Indonesia gimana??? Dah jauh minim fasilitas lagi. Mestinya pemerintah juga punya pertimbangan tersendiri mengenai hal ini.
At 10:47 AM ,
Anonymous said...
@ anang : mudah2an pemerintahnya sempet merhatiin yah mas :)
@ mas mufti : hmm..jadi gimana baiknya yah?
At 11:53 AM ,
Anonymous said...
May...
aku udah sembuh kok ;) tuh baru ajah update blog...
aku jg ngerasain hal yg sama ky kamu wktu kmrin aku praktek ngajar di SDN di bekasi ituh... ada keprihatinan gtu deh may ;(
padahal kan mereka calon penerus kita2 yaaa
At 12:36 PM ,
Anonymous said...
gimana pengalaman ngajar nya jeng? di share doonkkk :)
At 6:53 PM ,
Unknown said...
may, kapan bisa online? janjian yok. ada yang mau aku kasih liat. apa aku email aja?
At 10:17 AM ,
Anonymous said...
@ meda : tiap hari ol di gmail jeng.
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home