Cerita Maya

Saya kaget ketika melihat reaksi teman saya yang anaknya menderita sakit, meski hanya flu biasa .

"ooohhh..panas...ya sudah minum obat ."

That's it!! cukup itu saja.

Saya membayangkan jika anak saya yang sakit meski hanya flu ,pasti saya sudah cemas. Saya akan memeluknya , memanjakannya, memasakannya makanan istimewa . " Mau mam apa? mama suapin yah? aduuuhhh..anak mamah sakit, mama jadi sedih..." dan bla bla bla sederet kekhawatiran lainnya.

Melihat reaksi yang berbeda terhadap kondisi yang sama, saya jadi berpikir, mengapa saya seperti ini? Terlalu cemas jika seseorang yang saya sayangi menderita sakit. Umm..mungkin ini terbentuk dari keluarga saya. Ayah dan Ibu saya memperlakukan kami sangat istimewa jika anak-anaknya sakit , meski hanya flu. Dan jahilnya saya, kadang-kadang itu saya manfaatkan untuk meminta orang tua saya memenuhi keinginan saya yang tidak bisa saya peroleh dengan mudah ( semoga anak saya kelak tidak mencontoh ini :D ). Dan ini juga berakibat buruk ketika saya mengalami sakit dan tidak ada yang memperlakukan saya dengan istimewa ...uugggg berasa orang paling menderita sedunia hehehhehe.

Belajar dari yang saya alami, sebaiknya kita memang memperlakukan keluarga yang sedang sakit dengan sewajarnya. Perhatian lebih tentu saja perlu, tapi tidak berlebihan.Mungkin yang paling baik adalah menyesuaikan dengan kondisi. Sakit sekali-sekali wajar lah :)